Novel ini berkisah tentang penindasan Nazi Jerman terhadap Kaum terhadap kaum Yahudi yang tentu sudah banyak kita dengar. Namun, pengalaman langsung Elie Wiesel sebagai korban NAsi terasa lebih kuat dan gamblang sehngga mampu membuat kuduk berdiri bahkan perut mual. Setiap hari Elie menyaksikan manusia baik tua maupun bayi dibakar hidup-hidup.
Novel ini mengurai berbagai tema tetapi subjeknya yang hakiki adalah setelah selamat dari peperangan keji, bagaimana seseorang masuk ke dalam dunia tak bermakna atau berbahaya?. Terlepas dari segala sesuatu yang menyerupai kehidupan normal, kehilangan segalanya kecuali kenangan, tokoh di dalam novel ini menderita oleh ketidakmampuannya bergantung kepada masa depannya.
Menjelang perang dunia selanjutnya, sebuah pesawat menabrak pulau yang belum dipetakan, menyebabkan sekelompok anak sekolah terdampar. Pada awalnya, tanpa pengawasan orang dewasa, mereka merayakan kebebasannya tersebut. Akhirnya mereka dapat melakukan apa pun yang diinginkan. Mereka berusaha membentuk masyarakat mereka sendiri, namun gagal dalam menghadapi terror dan kejahatan. Dan ketika teror…