Trijoko tak pernah menyangka bahwa pekerjaan barunya sebagai seorang penyunting buku akan mempertemukannya dengan Dwitejo, si penata letak trengginas yang juga mantan musuh bebuyutannya. Pertemuan itu mengingatkan Trijoko pada masa-masa remaja di SMA Baik Sangka ketika Dwitejo yang menjadi kakak kelasnya merundung Trijoko dengan begitu keji. Kini, di dunia kerja yang tak kalah kejinya, mereka b…