kumpulan puisi
Puisi-puisi dalam Jari Tengah ini terbangun karena teks, visual, dan audiovisual yang meminjam dua kategori pengalaman. Pertama, pengalaman di luar diri penyair, dalam hal ini orang-orang. Saya ingin menyebut khusus pengalaman itu berasal dari Kakek dan Nenek saya, yang mana di kampung, mereka cukup dikenal sebagai dukun dan pabarzanji. Kedua, pengalaman saya pribadi membaca, mendengar, dan mel…
Buku ini berisi kumpulan puisi karya Romzul Falah. Penulis menyajikan kegelisahan-kegelisahan aktivisme lingkungan ke dalam bentuk puisi. Ia menuturkan tarikan kuat masa lalu, asingnya bentuk-bentuk modern dalam kehidupan, dan masa depan yang begitu samar dalam diri anak-anak desa yang kehilangan tempat bermain masa kecilnya.
AKU cabang, kau dedaunan, sepasang burung hinggap di ranting itu, tak tahu bahwa teduhnya adalah Cinta kitaAku lelah angin, kau tabah laut, pantai yang selalu menunggu itu tak tahu ombak yang sampai padanya adalah Cinta kitaAku matahari pagi, kau manis gerimis, pelangi yang melengkung itu tak tahu, bahwa warnanya adalah Cinta kita
Berbeda dengan puisi tema lain yang kadang memiliki motif tertentu, entah itu politis maupun estetis, bagi saya puisi cinta—meminjam istilahnya Umbu Landu Paranggi—adalah puisi “zero referensi”. Puisi yang tak membutuhkan rujukan laiknya puisi dengan tema yang lebih spesifik. Begitu pun puisi bertema maut (dalam pengertian luas) yang menjadi bagian kedua di buku ini. Sebagaimana cinta y…
Selama tiga dekade akhir masa hidupnya, Nizar Qabbani begitu intens menulis sajak-sajak politik. Pada periode ini, sajak-sajaknya berhasil mencetak dirinya menjadi “politisi” dalam arti yang lain. Sebagai pribadi yang independen, ia memang tak memiliki afiliasi ke partai politik mana pun. Namun, sebagai seorang “politisi dalam puisi”, ia selalu hadir sebagai oposisi. Lawan-lawan politik…