Kau adalah masa silamku yang tercecer pada serpihan kertas. Aku masih membacamu meski pandanganku mulai sama-samar. Kau adalah masa silamku yang tersisa pada gulungan kaset. Aku masih mendengarmu, meski telingaku hanya menangkap kebisuan. Kau adalah masa silamku yang teronggok pada keranjang sampah. Aku mashi memilahmu meski tanganku sulit membedakan terang dan gelap. Kau adalah masa silamku ya…
Indeks